Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.
1.Database
kependudukan yang tidak update, terutama kesulitan pelamar melakukan update
Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Dukcapil) daerah dan pusat.
2.Sejumlah
ijazah pelamar tidak sesuai kualifikasi Pendidikan yang dipersyaratkan.
3.KTP
yang diunggah pelamar tidak jelas/bukan KTP asli
4.Sejumlah
dokumen pendukung yang dilampirkan tidak lengkap. Beberapa permasalahan ini
yang menjadikan peserta tidak memenuhi syarat administrasi.
Untuk rencana pelaksanaan seleksi ASN pada Oktober
2019 akan dibuka dengan dua jenis pilihan, yakni seleksi CPNS dan P3K Tahap
Kedua.
Total kebutuhan ASN nasional pada CPNS 2019 akan
berjumlah 254.173 tenaga.
ASN yang dibutuhkan
ini mencakup 100.000 formasi CPNS dan 100.000 formasi P3K Tahap Kedu, dan
sisanya sudah dilaksanakan pada seleksi P3K Tahap Pertama. Sumber: ****
Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan P3K
resmi diummkan oleh Pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN)
dan dikabarkan akan digelar pada Oktober 2019 ini.
Jumlah peserta seleksi CPNS 2019 pun diprediksi akan
mencapai 5,5 Juta lebih banyak dibandingkan julah peserta seleksi CPNS 2018
yang mencapai 3.636.251 Juta dengan Rincian rincian jumlah pelamar dari 76
instansi pusat yang mencapai 1.446.460 dan pelamar di 481 instansi dan daerah
sebanyak 2.189.791.
Sementara sebanyak 51.293 peserta melampaui passing
grade untuk seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Formasi P3K Tahap
Pertama tersebut dibuka khusus bagi tenaga honorer dengan jabatan Guru, Tenaga
Kesehatan, Dosen dan Tenaga Kependidikan PTN baru, serta Penyuluh Pertanian.
Dengan
waktu pendaftaran CPNS 2019 yang semakin
dekat, BKN mengimbau peserta untuk mengantisipasi berbagai kendala
yang menjadi penyebab gagalnya peserta saat CPNS 2019.
Dari rilisan BKN di Twitter, sejumlah kendala yang dialami
pelamar CPNS 2018, di antaranya: -------Ã Halaman 2
Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuka
kemungkinan untuk membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak
(PPPK) Tahap II dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 pada waktu yang
bersamaan.
Sebelumnya,
perekrutan PPPK Tahap I sempat direncakanan bakal dilaksanakan pada Agustus,
sementara CPNS 2019 pada Oktober mendatang.
Kepala
BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, sistem penarikan PPPK akan memakan waktu
lebih cepat, lantaran pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan
Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dijadikan satu waktu.
"Nah
CPNS ini yang butuh waktu. SKD-nya dulu selesai, baru SKB di masing-masing
instansi kan. Tapi biasanya kementerian karena perbedaan keterampilan yang
dibutuhkan, jadi mereka ingin mengadakan (SKB) sendiri," jelas di di
Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Secara
alokasi formasi, pemerintah pada 2019 ini total membutuhkan Aparatur Sipil
Negara (ASN) baru sebanyak 250 ribu formasi. Jumlah itu kemudian dibagi 150
ribu formasi untuk PPPK dan 100 ribu formasi untuk CPNS.
Jumlah
formasi yang saat ini masih tersedia untuk kedua seleksi tersebut yakni sekitar
200 ribu formasi. Dengan rincian, 100 ribu formasi pada PPPK Tahap II (seleksi
tahap pertama baru menyaring sekitar 50 ribu formasi) dan 100 ribu formasi pada
CPNS 2019.
Lebih
lanjut, Bhima tak menutup kemungkinan bilamana perekrutan PPPK Tahap II dan
CPNS 2019 dilaksanakan pada satu waktu. "Bisa saja, karena dari sisi
sistem enggak ada bedanya. Misalnya ada 5 kelas, 2 kelas untuk PPPK, 3 kelas
untuk CPNS, bisa saja. Dari sistem enggak ada masalah," tuturnya.
"Ini
kan masalah management saja sebetulnya, apakah mereka bisa mengirimkan
verifikasi untuk PPPK dan CPNS secara akurat dan tepat waktu. Itu aja,"
dia menandaskan.
Pemerintah pada tahun ini akan kembali
mengadakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II. Khusus untuk CPNS 2019,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin
beberapa waktu lalu sempat mengumumkan, proses perekrutannya akan dilaksanakan
pada Oktober tahun ini.
Badan
Kepegawaian Negara (BKN) selaku eksekutor program CPNS 2019 menyatakan,
pernyataan Menteri PANRB tersebut akan dijadikan acuan untuk menggelar proses
penarikan Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaru pada Oktober nanti.
"Yang
disampaikan Pak Menteri (Syafruddin) itu akan dijadikan acuan. Oh harus Oktober
(untuk CPNS 2019), kita akan jadikan itu sebagai acuan," ungkap Kepala
Biro Humas BKN Mohammad Ridwan kepada Liputan6.com, seperti dikutip Senin
(22/7/2019).
Ridwan
juga menghimbau masyarakat untuk lebih cermat saat menerima informasi terkait
seleksi CPNS. Sebab, saat ini banyak informasi tentang penerimaan, hasil
seleksi serta pengangkatan CPNS yang bersifat tidak benar alias hoaks
berseliweran di media sosial.
Dia
mengatakan, modus penipuan terkait dengan CPNS kini juga semakin beragam dan
baru, salah satunya dengan memuat frasa Calon ASN (CASN). Dia memastikan, hal
itu merupakan bentuk penipuan bila kata-kata tersebut muncul dalam pengumuman
terkait CPNS.
"Modusnya
pakai regulasi yang terkini. Kalau 4 tahun lalu kan tidak ada istilah ASN.
Sekarang ada yang sebut CASN, itu tidak ada. Kalau dia menyebut itu, dipastikan
itu palsu," tegas dia.
Lebih
lanjut, ia juga menyarankan masyarakat yang hendak mencari informasi terkait
CPNS dan PPPK untuk memantaunya via saluran resmi milik pemerintah, seperti
pada situs dengan domain go.id.
Ridwan
pun menyampaikan, hingga saat ini Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) belum
mengumumkan pembukaan pendaftaran dan seleksi CPNS. Oleh sebab itu, informasi
yang menyebutkan jika penerimaan CPNS 2019 sudah dibuka adalah hoaks.
"Panselnas
belum mendapatkan arahan detail kapan penerimaan ASN, baik itu PPPK
dan CPNS," tukas dia.
Pengumuman resmi seleksi Aparatur Sipil Negara
(ASN) atau Calon Pegawai Negeri SIpil (CPNS) akan diagendakan oleh Pemerintah
pada Oktober 2019.
Kepala Badan
Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mempredisi Peserta Seleksi pada
pelaksanaan CPNS kali ini mencapai 5,5 Juta. Dibandingkan dengan pelaksanaan
seleksi CPNS 2018 yang mencapai 3.636.251 jta, dengan rincian jumlah pelamar di
76 instanti pusat mencapai 1.446.460 dan pelamar di 481 instanti daerah
sebanyak 2.189.791.
"Selanjutnya
formasi CPNS 2018 Provinsi
Papua diberikan sebanyak 12.831 dan Provinsi Papua Barat sejumlah 6.208.
Sementara untuk seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Tahap
Pertama sejumlah 51.293 peserta melampaui passing grade," kata
dia di Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Formasi
P3K Tahap Pertama ini dibuka khusus bagi tenaga honorer dengan jabatan Guru,
Tenaga Kesehatan, Dosen dan Tenaga Kependidikan PTN baru, serta Penyuluh
Pertanian.
Selaku Ketua
Pelaksana Panitia Seleksi ASN Nasional (Panselnas), Bima menyampaikan
sejumlah kendala yang dialami pelamar CPNS 2018, di antaranya, pertama, databasekependudukan
yang tidak update.
"Terutama
kesulitan pelamar melakukan update Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kependudukan dan Pencatatan
Sipil (Dukcapil) daerah dan pusat," ungkap dia.
Kedua,
sejumlah ijazah pelamar tidak sesuai kualifikasi Pendidikan yang dipersyaratkan.
Ketiga, KTP yang diunggah pelamar tidak jelas atau bukan KTP asli. Dan keemoat,
sejumlah dokumen pendukung yang dilampirkan tidak lengkap.
"Beberapa
permasalahan ini yang menjadikan peserta tidak memenuhi syarat
administrasi," ungkap dia.
Untuk
rencana pelaksanaan seleksi ASN pada Oktober 2019 akan dibuka dengan dua
jenis pilihan, yakni seleksi CPNS dan P3K Tahap Kedua. Total kebutuhan ASN
nasional 2019 sejumlah 254.173 yang mencakup 100 ribu ribu formasi CPNS dan 100 ribu
formasi P3K Tahap Kedua, dan sisanya sudah dilaksanakan pada seleksi P3K Tahap
Pertama.
"Dari
aspek infrastruktur seleksi, 108 titik lokasi di seluruh Indonesia dapat
dimanfaatkan melalui fasilitas yang disediakan BKN dan bekerja sama dengan
sejumlah instansi pusat dan daerah. Jumlah ini tentu tidak cukup untuk
pelaksanaan seleksi serentak, oleh karena itu beberapa opsi sedang disiapkan
dengan kerja sama instansi di pusat dan daerah," tutup Bima.
SBB - Penantian kapan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 akhirnya terjawab.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) akan membuka pendaftaran CPNS pada tanggal 18 September 2018.
Hal ini sesuai dengan video rilisan BKN yang di upload akun twitternya pukul 22.16 WIB, Kamis (6/9/2018).
Dalam video yang diberi judul "Get Ready For Battle .." tersebut di tampilkan jumlah dari keseluruhan formasi CPNS tahun 2018 serta jumlah quota dari beberapa formasi diantaranya Formasi Guru Madrasah sebanyak 12.000, Dosen sebanyak 14.454, Guru Kelad dan Mapel sebanyak 88.000, Guru Agama sebanyak 8.000, tenaga keseharan sebanyak 60.315, dan sebayak 30.429 tenaga Teknis.
Di akhir video yang berdurasi 57 detik tersebut, ditampilkan sebuah angka yang menunjukan tanggal bulan dan tahun. Diperkirakan bahwa angka tersebut adalah tanggal dimana Pembukaan CPNS akan di umumkan yaitu pada tanggal 18 September 2018. Video tersebut bisa anda lihat di sini. (*)
Jangan sampai ketinggalan informasi update penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yah! Pengumuman Pendaftaran CPNS 2018 segera dibuka paling lambat akhir Juli 2018.
Bagi Anda calon pelamar, sekali lagi ingat selalu memantau website resmi pendaftaran www.sscn.bkn.go.id.
www.SSCN.BKN.GO.ID, satu-satunya website resmi khusus pendaftaran CPNS 2018.
Penerimaan CPNS 2018 adalah gelombang ketiga setelah tahun lalu. Tahun ini penerimaan khusus untuk daerah atau kabupaten/kota. Berapa total formasi yang dibutuhkan, BKN dan Kemenpan RB belum mengumumkan. Namun Menpan Asman Abrar menyampaikan penerimaan CPNS khusus formasi guru akan menyedot kuota terbesar.
Bagi pelamar, seharusnya seluruh dokumen yang dibutuhkan sudah siap. Pendaftaran CPNS 2018 gelombang ketiga ini lebih banyak untuk formasi daerah. Formasi paling banyak adalah tenaga pendidik.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan pemerintah akan merekrut tenaga pendidik sebanyak 100 ribu orang pada penerimaanCPNS2018.
Keputusan itu untuk mengganti banyaknya guru yangpensiunhingga tahun ini. Kondisi itu sama dengan ASN lain yang akanpensiunmencapai angka 200 ribu orang. Selain guru, pemerintah juga membutuhkan banyak tenaga kesehatan.
Berbeda dari penerimaanCPNSsebelumnya, tahun ini prosesnya dilakukam secara terintregasi di pemerintah pusat. BKN sebagai perwakilan pemerintah yang mengelola proses tersebut. Nantinya juga hanya ada satu portal internet sebagai tempat pendaftaranCPNS2018.
Ada sekitar 100.000 formasi bagi tenaga pendidik pada penerimaanCPNS2018, formasi bagiCPNSpusat dan daerah dan pelaksanaan seluruhnya akan dilakukan olehBKNsecara terintegrasi, portal pendaftaran nasional dan seleksi by CATBKN.
Pada tanggal yang sama,BKNjuga menjadwalkan dimulainya penerimaanCPNS2018 pada akhir Juli 2018.
Berbekal informasi tersebut, calon peserta sebaiknya memperhatikan kembali persiapan terutama NIK dan syarat-syarat lainnya. Jadwal penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur. Namun menurutnya, waktu penerimaan seleksiCPNS2018 masih fleksibel, berkaitan dengan penyusunan formasi.
Akan tetapi jadwal penerimaanCPNS2018 ini masih menunggu rumusan jumlah keseluruhan formasi pasti yang dibutuhkan.
“Rencananya akhir Juli ini, tapi itu kan fleksibel saja ya karena merumuskan formasi itu kan nggak gampang,” ujar Asman, Rabu (11/7/ 2018) di gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang.
Sementara itu kabar terbaru dari akun resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengingatkan para calon pelamar situs resmi pendaftaranCPNS2018.
"Hanya ada satu portal dalam penerimaanCPNS2018 #SobatBKN yaitu SSCN dan terjamin transparansinya," tweetBKN.
Seperti diketahui, saat ini situs https://sscn.bkn.go.id/masih dalam tahap perbaikan, jelang penerimaanCPNS2018. Dalam seleksiCPNStahun ini, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) terdiri dari tujuh tim, untuk mendapatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkualitas. BKN juga menjelaskan, pihaknya akan menyediakan Helpdesk untuk menjawab pertanyaan calon pendaftar, saat penerimaanCPNS2018.
"Mekanisme Pendaftaran pesertaCPNS2018 lebih mudah dan terintegrasi nih #SobatBKN," tambahBKN.
Formasi Prioritas Tenaga Pendidikan dan Kesehatan
Asman menjelaskan, prioritas formasiCPNS2018 untuk tenaga pendidik atau guru dan kesehatan. Menurutnya, seleksiCPNS2018 akan dilakukan secara terbuka.
“Ada 220 ribu ASN yangpensiun, oleh sebab itu dalam waktu dekat ini akan diumumkan
formasinya untuk menempati posisi di pemerintah daerah dan kementerian atau
lembaga. Seleksi akan dilakukan olehBKN,” jelasnya.
Pihaknya memakai sistem minus growth sehingga jumlah yang diterima bakal kurang dari 220 ribu orang.
Khusus tahun ini, bakal ada formasi khusus untuk posisi guru dan kesehatan.
“Formasi guru dan tenaga kesehatan ini di luar dari teknis yang telah ditetapkan tadi.
Khusus guru honorer bakal ada teknis khusus yang harus dilakukan. Guru honorer
kan sekarang tak bisa lagi tanpa tes. Jadi, bagi yang memenuhi syarat K2 silakan ikut
tes. Rekrutmen dilakukan secara terbuka,” ujarnya.
Formasi untuk guru yang diperlukan tahun ini sekitar 100.000 orang. Ini untuk menutupi kekurangan tenaga pendidik di seluruh kabupaten, kota dan provinsi yang berjumlah sekitar 700.000 orang.
“Kekurangannya sekitar 700an ribu menurut data dari Kementerian Pendidikan. Tapi
tahun ini kami buka formasi sekitar 100.000, dicicil dulu. Untuk formasi tenaga kesehatan
belum bisa diumumkan karena masih menunggu data dari Kementerian
Kesehatan. Demikian juga untuk tenaga diaspora karena masih menunggu data dari
Kementerian Luar Negeri,” tegasnya.
Dokumen
Kementerian PAN-RB kini tengah menyusun formasi yang sesuai untukCPNS2018. Pengumuman resmi pembukaan pendaftaran cuma disampaikan lewat website resmi Kemenpan RI.
Adapun Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk S1 atau tenaga profesional antara lain:
1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi Ijazah dan Transkip Nilai yang telah dilegalisir
3. Surat keterangan akreditasi dari BAN PT.
4. Pas foto terbaru ukuran 4×6 cm sebanyak 4 lembar – latar belakang merah.
Salah satu dokumen yang banyak membuat calon peserta pendaftar CPNS bingung yaitu Surat Keterangan Akreditasi BAN PT. Dilansir dari laman wikipedia, Surat Keterangan Akreditasi ini merupakan bukti bahwa lembaga pendidikan mendapatkan pengakuan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi dan lembaga itu dinyatakan memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu.
Berdasarkan Tribunjogja.com, dari berbagai sumber, Surat Keterangan Akreditasi tersebut biasanya tidak dibuat oleh calon pelamar, namun beberapa perguruan tinggi telah mempersiapkannya tersebut untuk mahasiswa yang ingin meminta salinan.
Biasanya, BAA (Biro Administrasi Akademik) beberapa perguruan tinggi telah menyiapkan sertifikat tersebut selama musim pendaftaran CPNS. Untuk lebih jelasnya calon pelamar dapat menghubungi perguruan tinggi masing-masing mengenai Surat Keterangan Akreditasi BAN PT.
Dokumen tambahan bagi lulusan D III dan SMA/sederajat antara lain:
1. Materai Rp 6.000
2. Fotokopi KTP
3. Fotokopi ijazah/STTB
4. Fotokopi ijazah SD
5. Fotokopi ijazah SLTP
6. Fotokopi ijazah SLTA.
Jangan lupa yang tak kalah pentingnya, Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga sudah terdaftar di Disdukcapil. Langkah penting yang harus Anda lakukan saat ini adalah memastikan NIK dan Kartu Keluarga Anda sudah terdaftar di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil daerah Anda.